tempo Doeloe

tempo Doeloe
Gereja Santo Paulus Miki

Jumat, 15 Juli 2011

Citra Kota Salatiga



Koridor Jalan Diponegoro dan jalan Jenderal Sudirman, pada masa kolonial merupakan jalan utama perlintasan dari kota Semarang ke kota Solo begitu pula sebaliknya. Setelah jaman kemerdekaan, Kota Salatiga terus berkembang. Melalui perencanaan dan parancangan, koridor tersebut menjadi pusat kota. Banyak investor yang menawarkan diri untuk ikut mengelola sepanjang koridor jalan Diponegoro dan jalan Jenderal Sudirman yang memiliki nilai strategis dan nilai ekonomis. Beberapa lahan yang ada dikoridor tersebut diusulkan untuk berubah tata guna lahannya. Pada saat ini kota salatiga terus berkembang melalui proses perencanaan dan perancangan yang tidak lepas dari elemen-elemen perancangan kota seperti: tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, ruang terbuka, area pedestrian, tanda-tanda/signage, pendukung aktifitas, dan pelestarian. Manusia dalam memahami suatu kota dipengaruhi oleh kemampuan peta mental/mental map dari pengamat. Melalui kognisi pengamat terhadap kota melalui elemen-elemen perancangan kota dapat memberikan kognisi kemudian membentuk citra bagi kota tersebut. Dengan demikian melalui kognisi pengamat, elemen-elemen perancangan kota akan berpengaruh terhadap pembentukan citra bagi kota Salatiga. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara elemen-elemen perancangan kota terhadap citra kota Salatiga, maka di gunakan pendekatan metode penelitian postpositivistik rasionalistik dengan menggunakan alat uji Analisis of Variance (ANOVA) dengan menguji 3 tiga hipotesis yaitu: (1) menguji indikator elemen-elemen perancangan kota, tidak ada perbedaan elemen-elemen perancangan kota terhadap pembentukan citra kota Salatiga; (2) menguji kognisi responden terhadap elemen-elemen perancangan kota. Kelompok responden yang terdiri dari 3 kelompok yaitu: responden permanen, responden temporer dan responden semi permanen. Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh hasil sebagai berikut:  Tidak ada perbedaan antara kognisi reponden dari 3 kelompok masyarakat terhadap elemen-elemen perancangan kota dalam pembentukan citra kota Salatiga. (3) Menguji pengaruh/interaksi antara kognisi responden terhadap elemen perancangan kota yang memberikan citra bagi kota Salatiga. Hasil uji Anova adalah: Ada pengaruh antara elemen-elemen perancangan kota terhadap pembentukan citra bagi kota Salatiga. Ketujuh elemen-elemen perancangan kota memberikan pengaruh terhadap pembentukan citra bagi kota Salatiga. Dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen perancangan kota yang membentuk citra bagi kota Salatiga adalah: (1) Elemen pelestarian/konservasi; (2) Elemen tata guna lahan; (3) Elemen area pedestrian; (4) Elemen bentuk dan massa bangunan; (5) elemen ruang terbuka; (6) Elemen pendukung aktifitas; (7) elemen tanda-tanda/signages. Dengan demikian ketujuh elemen-elemen perancangan kota Salatiga secara fisik mudah dikenali karena secara nyata dapat dirasakan oleh panca indra. Pemahaman terhadap kota Salatiga berdasarkan kognisi dipahami sebagai kota pelestarian/konservasi yang erat hubungannya terhadap tata guna lahan. Selain itu jalur pedestrian serta bentuk dan massa bangunan memberikan ciri kekhasan kota Salatiga.

Kata kunci : Elemen-elemen, Kognisi, Citra